Minggu, 31 Mei 2015

FILOSOFI, GURU GATRA, GURU WILANGAN, DAN GURU LAGU TEMBANG MACAPAT



1.      Maskumambang
Tembang Macapat Maskumambang mempunyai filosofi bayi atau janin yang masih dalam kandungan. Kumambang berarti “ngambang” atau samar. Maskumambang mempunyai guru gatra 4, guru wilangan dan guru lagu 12i, 6a, 8i, 8a.
Contoh tembangnya :
Kelek-kelek biyung sira aneng ngendi
Enggal tulungana
Awakku kecemplung warih
Gulagepan wus ameh pejah
2.      Mijil
Tembang Macapat Mijil filosofinya adalah bayi yang sudah lahir ke dunia. Mijil sendiri memiliki arti lahir. Mijil mempunyai guru gatra 6, guru wilangan dan guru lagu 10i, 6o, 10e, 10i, 6i,6u.
Contoh tembangnya :
Damar katon aywa mati-mati
Sadega keprabon madhangi jagade
Mangka panariking reh sayekti
Ing pati pinganggih
Kautameng prabu
3.      Sinom
Sinom berasal dari kata “enom” yang berarti muda. Filosofinya yaitu waktu muda adalah waktu yang tepat untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Sinom mempunyai guru gatra 9, guru wilangan dan guru lagu 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a,8i, 12a.
Contoh tembangya :
Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Melu edan nora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya kaduman melik
Kaliren wekasanipun
Dilalah kersa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lawan waspada
4.      Kinanthi
Tembang Macapat Kinanthi berasal dari kata “kanthi” yang mempunyai arti menggandeng atau menuntun. Maksudnya yaitu dituntun agar bisa berjalan dalam menempuh kehidupan di dunia. Kinanthi mempunyai guru gatra 6, guru wilangan dan guru lagu 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i.
Contoh tembangnya :
Anoman malumpat sampun
Prapteng witing nagasari
Mulat mangandhap katingal
Wanodya yu kuru aking
Gelung rusak wor lan kisma
Kang iga-iga kaeksi
5.      Asmaradana
Tembang Macapat Asmaradana berasal dari kata asmara yang berarti cinta. Cinta terhadap lawan jenis yang tentunya sudah menjadi kodrat manusia. Asmaradana mempunyai guru gatra 7, guru wilangan dan guru lagu 8i, 8a, 8e, 8a, 7a, 8u, 8a.
Contoh tembangnya :
Gegaraning wong akrami
Dudu bandha dudu rupa
Amung ati pawitane
Luput pisan kena pisan
Lamun gampang luwih gampang
Lamun angel, angel kalangkung
Tan kena tinumbas arta
6.      Gambuh
Tembang Macapat Gambuh berasal dari kata “jumbuh” yang berarti cocok atau setuju. Kalau sudah cocok, maka dijodohkanlah antara laki-laki dan perempuan yang sudah mempunyai rasa saling cinta tersebut. Gambuh mempunyai guru gatra 5, guru wilangan dan guru lagu 7u, 10u, 12i, 8u, 8o.
Contoh tembangnya :
Ana pocapanipun
Adiguna adigang adigung
Pan adigang kidang adigung pan esthi
Adiguna ula iku
Telu pisan mati sampyoh
7.      Dhandhanggula
Tembang Macapat Dhandhanggula mempunyai filosofi orang yang sedang bahagia dalam hidupnya karena telah berkeluarga dan hidup berkecukupan. Dhandanggula mempunyai guru gatra 10, guru wilangan dan guru lagu 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a.
Contoh tembangnya :
Dhuh kusuma ingkang milangoni
Buron anem ingkang sobeng wana
Yen panggih sun arasane
Sumber gung ngisor gunung
Wreksa langking sisaning agni
Sun sandhang pinarenga
Nedya amemanah
Wit saking tresnaning manah
Surya ratri wong kuning sun kawulani
Sun andhep saben dina
8.      Durma
Tembang Macapat Durma berasal dari kata “darma” yang mempunyai maksud hidup yang sudah berkecukupan, maka akan timbul rasa untuk saling memberi dan membantu terhadap sesama. Durma mempunyai guru gatra 7, guru wilangan dan guru lagu 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7i.
Contoh tembangnya :
Kae manungsa golek upa angkara
Sesingidan mawuni
Nggawa bandha donya
Mbuwang rasa agama
Nyingkiri sesanti ati
Tan wedi dosa
Tan eling bakal mati
9.      Pangkur
Pangkur berasal dari kata “mungkur” yang berarti pergi. Maksudnya yaitu pergi meninggalkan hawa nafsu dan angkara murka. Pangkur mempunyai guru gatra 7, guru wilangan dan guru lagu 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i.
Contoh tembangnya :
Wuryanta denya manitra
Dina isnen wayah jam sanga enjing
Madilawal ping sepuluh
Nuju mangsa kalmia
Ing prang bakat taun dal sangkalanipun
Atmaja hyang girinata
Mulang mring punggawa mantri
10.  Megatruh
Berasal dari kata “megat” yang berarti putus dan “ruh” yang berarti jiwa/roh. Maksudnya yaitu putusnya atau perginya ruh dari jasad karena sudah waktunya untuk kembali ke Sang Pencipta. Megatruh mempunyai guru gatra 5, guru wilangan dan guru lagu 12u, 8i, 8u, 8i, 8o.
Contoh tembangya :
Sigra milir sng gethek sinangga bajul
Kawandasa kang njageni
Ing miwah sakehing mungkur
Nutugake nggenya plesir
Sang gethek lampahnyo alon
11.  Pocung
Pocung berasal dari kata “pocong” yang maksudnya setelah seseorang meninggal, maka akan dibungkus kain mori yang disebut dipocong. Pocung mempunyai guru gatra 4, guru wilangan dan guru lagu 12u, 6a, 8i, 12a.
Contohnya tembangnya :
Ngelmu iku kelakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya budya pangekese dur angkara

JENIS-JENIS CANGKRIMAN



1.      CANGKRIMAN WANCAHAN (CEKAKAN)
“Wancahan” dalam bahasa Indonesia adalah singkatan. “Cangkriman wancahan” adalah cangkriman “akronim”. Tapi ada rumusnya, yaitu yang dipakai adalah satu atau dua suku kata terakhir. Bukan suku kata terdepan, tengah, atau campuran. Kita tentu tahu akronim “Gakin dan Maskin”. Yang satu “keluarga miskin” dan satunya “masyarakat miskin”. Mana yang benar menurut tatacara Jawa? Tentusaja “Gakin” karena menggunakan suku kata terakhir dari tiap kata. Beberapa contoh “cangkriman wancahan” antara lain:
  • Kabaketan : “Nangka tiba ning suketan” (Nangka jatuh di rerumputan). Perhatikan yang digunakan adalah satu dan dua suku kata terakhir.
  • Wiwawite lesbadhonge jatos lempuk : “Uwi dawa wite tales amba gdhonge jati atos pelem empuk. Biarpun panjang, akronim tetap mampu menggunakan suku kata terakhir saja.
  • Ling cik tu tu ling ling yu : Mirip ucapan Cina, tetapi tetap akronim dengan suku kata terakhir. “Maling mancik watu, watu nggoling maling mlayu”. (Maling naik batu, batu terguling maling lari”. Dewasa ini banyak akronim yang dimirip-miripkan bahasa Cina tetapi perhatikan akronimnya pasti campuran suku kata depan dan akhir.

2.      CANGKRIMAN PEPINDHAN (EMPER-EMPERAN)
“Pepindhan” adalah analogi. Jadi kita menyebutkan sifat suatu barang atau keadaan untuk dijawab. Pada umumnya “cangkriman pepindhan” disampaikan dalam satu kalimat. Sebagai contoh antara lain:
  • Yen esuk sikile papat, awan sikile loro bareng sore sikile telu (waktu pagi kakinya empat, siang kakinya dua, ketika sore kakinya tiga).
Jawabannya “Manusia”. Masih bayi merangkak, kakinya empat, setelah dewasa bisa jalan kakinya dua dan setelah tua pakai tongkat, kakinya empat.
  • Yen mandheg sikile sepuluh yen mlaku sikile loro (kalau berhenti kakinya sepuluh ketika jalan kakinya dua).
Jawabannya Orang jualan makanan dengan pikulan. Contohnya orang jualan sate ayam yang dipikul. Ketika berjalan, pikulan diangkat maka kaki yang 4X2 tidak menapak di tanah, tinggal kaki yang jualan. Pengembangan dari “cangkriman” ini adalah “yen mandheg sikile 14” jawabnya orang jualan bawa dingklik untuk duduk. Dingkliknya berkaki empat.
  • Dikethok malah tambah dhuwur (dipotong malah tambah tinggi).
Jawabannya celana.
  • Mboke dielus-elus anake diidak-idak (ibunya dielus-elus anaknya diinjak-injak). Jawabannya “tangga” yang dipakai untuk memanjat.

3.      CANGKRIMAN BLENDERAN (PLESETAN)
Kalimatnya jelas tetapi maksudnya bukan itu. Biasanya tidak terlalu sulit ditebak. Beberapa contoh antara lain:
  • Wong dodol tempe ditaleni (Orang jual tempe ditaleni). Maksudnya yang diikat bukan orang yang jualan tempe tetapi talinya. Di pasar tradisional masih banyak kita jumpai tempe yang diikat daun, bisa daun pisang atau daun jati kemudian supaya bungkus tidak lepas maka perlu diikat.
  • Gajah ngidak endhog ora pecah (Gajah menginjak telur tidak pecah). Jelas yang dimaksud bukan telurnya yang tidak pecah melainkan gajahnya.
Yang satu ini agak moderen: Gajah numpak becak ketok apane? (Gajah naik becak kelihatan apanya).
Jawabannya : Ketok ndobose (kelihatan membualnya).

4.      CANGKRIMAN SINAWUNG ING TEMBANG
Contohnya :
Bapak pocung cakemu marep mandhuwur,
sabamu ing sendhang,
pencokanmu lambung kering,
prapteng wisma si pocung muntah guwaya
(batangane : klenthing/jun)

Bapak pocung renteng renteng kaya kaliung
dawa kaya ula
pencokanmu wesi miring
sing disaba si pucung mung turut kurha 
(batangane : sepur)

Kamis, 28 Mei 2015

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN



A.    Pengertian Lingkungan
Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism". Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu seperti berikut.
1.      Komponen biotik, yang terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2.      Komponen abiotik, yang terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.
B.     Apa yang Kamu Temukan dalam Suatu Lingkungan?
Di sekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan berinteraksi dengan teman dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai, mungkin kamu ke lapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan menuju tempat bermain. Setiap hari, kamu menuju ke tempat yang berbeda di sekitarmu. Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi sekaligus mempelajari interaksimu dengan komponen lingkungan pada tempat yang kamu kunjungi?
Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tahukah kamu tempat hidup itu disebut habitat. Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik). Nah, tempat yang kamu kunjungi itu bisa jadi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
C.     Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Jika kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui hubungan keterkaitan di antara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotic dan terjadi interaksi antara komponen biotik dan biotik.
1.      Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
2.      Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada beberapa macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu sama lain. Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain.
3.      Organisme berdasarkan cara kemampuan menyusun makanannya dibagi menjadi 2 (dua), yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. Organisme heterotrof berdasarkan jenis yang dimakan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
D.    Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
a.       Faktor Alam
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi, angina topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.
b.      Faktor Manusia
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah (limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan sebagainya) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dan sebagainya.
E.     Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup karena jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan di tempat yang tidak tepat.
1.      Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok. Setiap bahan buangan penyebab pencemaran udara tersebut memiliki dampak sendiri-sendiri bagi manusia seperti terlihat dalam Gambar 9.12, 9.13, dan 9.14
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain, seperti berikut.
1)      Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan.
2)      Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi/karat pada logam, dan memudarnya warna cat.
3)      Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam (efek hujan asam).
4)      Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Hal ini sering disebut pemanasan global (global warming).
2.      Pencemaran Air
Air memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Oleh manusia, air dipergunakan untuk minum, memasak, mencuci, dan mandi. Di samping itu, air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain : limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan limbah industri.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain:
1)      Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2)      Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi) yang dapat berakibat kurang oksigen di perairan yang dapat membunuh biota perairan dan terjadinya pendangkalan dasar perairan.
3)      Menjalarnya wabah penyakit karena air yang kotor menjadi sumber penyakit, di antaranya muntahber.
3.      Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
1)      Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2)      Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3)      Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
4)      Memperluas gerakan penghijauan.
5)      Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6)      Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7)      Membuang sampah pada tempatnya.
8)      Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.
F.      Pemanasan Global
Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi (turunnya air dari atmosfer, misal hujan, salju). Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Protokol Kyoto adalah kesepakatan internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC atau FCCC), yang ditujukan untuk melawan pemanasan global. UNFCCC adalah perjanjian lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai “stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim.” Protokol Kyoto awalnya diadopsi pada tanggal 11 Desember 1997 di Kyoto, Jepang, dan mulai berlaku pada tanggal 16 Februari 2005. Pada April 2010, 191 negara telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.
1.      Penyebab dan Mekanisme Pemanasan Global
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energy tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini memantul sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian lagi tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca, antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca (green house). Dengan makin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, makin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C (59°F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya-18°C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi). Akan tetapi saat ini jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, sehingga mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
2.      Mengapa disebut "Gas Rumah Kaca"?
Atmosfer bumi terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”.
Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat. Dengan begitu, tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda.
Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Contoh sebuah molekul metan menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2.
Jenis-Jenis Gas Rumah Kaca dan Sumbernya

Gas Rumah Kaca
Sumber
Karbon dioksida (CO2)
Pembakaran bahan bakar fosil di sektor energi, industri, transportasi, deforestasi, pertanian
Metana (CH4)
Pertanian, perubahan tata lahan, pembakaran biomassa, tempat pembuangan akhir sampah
Nitroksida (N2O)
Pembakaran bahan bakar fosil, industri, pertanian
Hidrofluorokarbon (HFC)
Industri manufaktur, industri pendingin (freon), penggunaan aerosol
Perfluorokarbon (PFC)
Industri manufaktur, industri pendingin (freon), penggunaan aerosol
Sulfurheksafluorida (SF6)
Transmisi listrik, manufaktur, industri pendingan (freon), penggunaan aerosol

3.      Dampak Pemanasan Global
a)      Mencairnya Es di Kutub
Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya! Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008 sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.
b)      Meningkatnya Level Permukaan Laut
Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.
c)      Perubahan Iklim yang Makin Ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin lama makin kuat.
Kamu tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar kamu belakangan ini. Kamu juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Kamu juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai.
d)     Gelombang Panas yang Makin Meningkat
Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi makin sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata. Melalui pengamatan dan dari apa yang kamu rasakan sehari-harinya, kamu dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitarmu. Perhatikan seberapa sering kamu mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas sekali ya hari ini!”
e)      Habisnya Gletser sebagai Sumber Air Bersih
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 m3! Para ilmuwan
NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.