LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
PEMBUATAN MODEL TIRUAN
DARAH
Disusun Oleh :
Afifah Nur Az Zahro (VIII G/01)
Guntur Faizal Majid (VIII G/10)
Putri Kartika Nurindah Wulandari (VIII G/21)
Zulfa Fitriani Nur Alyza (VIII G/24)
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP N 1 WONOSARI
JL.Kolonel Sugiyono No.35B, Wonosari, Gunungkidul 55813
Telpon/Fax : (0274)391039 Email : smpn1wno@yahoo.com
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan petunjuk‐Nya
sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam proses penyusunan laporan
hasil praktikum yang telah kami lakukan dalam membuat model tiruan darah. Laporan ini kami buat
dalam rangka menyelesaikan tugas Ilmu Pengetahuan Alam yang diberikan kepada
kami. Di dalam laporan ini terdapat informasi tentang cara membuat model tiruan darah dari bahan
yang sederhana. Selain itu, kami juga menyertakan gambar-gambar selama
dilakukannya proses praktikum.
Akhir kata, kami
menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami, laporan ini masih
jauh dari kata layak. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan laporan-laporan yang selanjutnya. Semoga
laporan ini membawa manfaat bagi kami sendiri khususnya, dan para pembaca pada
umumnya.
Wonosari, 26 Januari 2016
Tim Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan
Teori
Darah merupakan alat transportasi
berbagai macam zat yang utama dalam tubuh. Volume darah manusia sekitar 1/13
(8%) berat badan orang tersebut. Rata-rata orang Indonesia memiliki volume
darah antara 4,5 – 5 liter.Darah merupakan jaringan yang khusus tersusun dari
matriks cair berupa plasma dan butir-butir darah. Perbandingan plasma dan butir
darah mendekati 55 : 45. Butir darah tersebut terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
§ Plasma
darah
Sebagian
besar penyusun plasma (90%) adalah air dan 10% lainnya berupa protein, asam
amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon dan antibodi serta gas dan
zat sisa metabolisme. Jenis protein darah meliputi albumin, fibrinogen, dan
globulin. Jenis garam mineral diantaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat , karbonat,
dan sulfat. Plasma darah berfungsi untuk mengedarkan sari makanan ke sel-sel di
seluruh tubuh manusia.
§ Sel
darah merah (eritrosit)
Berbentuk bulat pipih dengan bagian
tengahnya cekung (bikonkaf). Tidak memiliki inti sel serta berfungsi untuk
mengikat O2 dan CO2. Warna merahnya dikarenakan adanya
hemoglobin yang beperan dalam proses oksihemoglobin. Jumlah sel darah merah berkisar
4 – 6 juta/mm3 dan merupakan yang paling banyak. Waktu hidupnya
sekitar 120 hari.
§ Sel
darah putih (leukosit)
Bertipe
amuboid (bentuknya dapat berubah-ubah) dan berfungsi sebagai alat pertahanan
diri dari bakteri yang masuk ke tubuh serta pembentuk antibodi. Jumlah leukosit
normal antara 6.000 – 9.000 per mm3. Sel darah putih dikelompokkan
menjadi dua, yakni sel agranuler (tidak mengandung granula) dan sel granluer
(mengandung granula). Sel darah putih agranuler meliputi limfosit dan monosit
sedangkan sel granuler terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil.
§ Keping
darah (trombosit)
Bentuk sel trombosit
tidak beraturan, berukuran lebih kecil dibanding butir darah yang lain. Jumlah
trombositnormal antara 200.000 – 300.000 butir. Fungsi khusus sel tersebut
adalah untuk pembekuan darah.
B. Judul
Pembuatan Model
Tiruan Darah
C. Waktu
Pelaksanaan
Selasa, 26 Januari 2016
D. Tujuan
Mengetahui,
memahami, dan dapat membedakan wujud komponen darah.
E. Manfaat
Siswa
dapat mengetahui, memahami, dan membedakan wujud komponen darah.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a. Alat dan bahan :
§ Tabung reaksi
§ Pipet tetes
§ Gelas ukur
§ Minyak goreng
§ Air
§ Perwarna
makanan (warna merah)
b. Langkah kerja :
1. Tuangkan
5 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur
volume minyak goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
2. Tuangkan
5 ml air ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air.
Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
3. Tambahkan
2 – 3 tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak goreng.
4. Tutuplah
ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan
ibu jari.
5. Kocoklah
beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup sempurna. Lakukan
dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
6.
Diamkan
tabung reaksi beberapa saat, biarkan hingga campuran terpisah.
7. Analogkan
setiap lapisan larutan yang terbentuk dengan bagian-bagian darah.
c. Data hasil praktikum :
Pada detik ke-48 minyak goreng mulai berada di atas, sedangkan air
yang sudah dicampur dengan pewarna berada di bawah minyak goreng (data lengkap terlampir pada
lampiran pertama).
BAB III
PENUTUP
A. Pembahasan
Cairan yang terlah dicampur perlahan-lahan memisah.
Pada detik ke-48 minyak goreng mulai berada di atas, sedangkan air yang sudah
dicampur dengan pewarna berada di bawah minyak goreng. Pada detik ke-78 sel
darah merah mulai terbentuk. Pada detik ke-90 sel darah putih mulai terbentuk.
Kemudian keping darah terbentuk pada detik ke-127. Model tiruan darah
benar-benar terbentuk sempurna pada detik ke-1.800.
B. Kesimpulan
Minyak goreng berada di atas, sedangkan air yang
sudah dicampur dengan pewarna berada di bawah minyak goreng. Model sel darah
merah dibentuk dari pewarna makanan dan air. Model keping darah terbentuk dari
campuran minyak dan pewarna. Model sel darah putih terbentuk dari hasil
pertemuan minyak goreng, pewarna makanan dan air. Sedangkan model plasma darah terbentuk dari minyak goreng.
C. Daftar
Pustaka
Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :
Kemendikbud
LAMPIRAN
a. Ala t dan bahan
b.
Proses Praktikum