Selasa, 02 Februari 2016

LAPORAN PRAKTIKUM IPA - Pembuatan Model Tiruan Darah

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
PEMBUATAN MODEL TIRUAN DARAH 





Disusun Oleh :

Afifah Nur Az Zahro                      (VIII G/01)
Guntur Faizal Majid                        (VIII G/10)
Putri Kartika Nurindah Wulandari (VIII G/21)
Zulfa Fitriani Nur Alyza                   (VIII G/24)


PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP N 1 WONOSARI
JL.Kolonel Sugiyono No.35B, Wonosari, Gunungkidul 55813
Telpon/Fax : (0274)391039 Email : smpn1wno@yahoo.com
2015/2016





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam proses penyusunan laporan hasil praktikum yang telah kami lakukan dalam membuat model tiruan darah. Laporan ini kami buat dalam rangka menyelesaikan tugas Ilmu Pengetahuan Alam yang diberikan kepada kami. Di dalam laporan ini terdapat informasi tentang cara membuat model tiruan darah dari bahan yang sederhana. Selain itu, kami juga menyertakan gambar-gambar selama dilakukannya proses praktikum.
Akhir kata, kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami, laporan ini masih jauh dari kata layak. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan-laporan yang selanjutnya. Semoga laporan ini membawa manfaat bagi kami sendiri khususnya, dan para pembaca pada umumnya.

Wonosari, 26 Januari 2016

Tim Penyusun,





BAB I
PENDAHULUAN

A.   Landasan Teori
Darah merupakan alat transportasi berbagai macam zat yang utama dalam tubuh. Volume darah manusia sekitar 1/13 (8%) berat badan orang tersebut. Rata-rata orang Indonesia memiliki volume darah antara 4,5 – 5 liter.Darah merupakan jaringan yang khusus tersusun dari matriks cair berupa plasma dan butir-butir darah. Perbandingan plasma dan butir darah mendekati 55 : 45. Butir darah tersebut terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
§  Plasma darah
Sebagian besar penyusun plasma (90%) adalah air dan 10% lainnya berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon dan antibodi serta gas dan zat sisa metabolisme. Jenis protein darah meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral diantaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat , karbonat, dan sulfat. Plasma darah berfungsi untuk mengedarkan sari makanan ke sel-sel di seluruh tubuh manusia. 
§  Sel darah merah (eritrosit)
Berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Tidak memiliki inti sel serta berfungsi untuk mengikat O2 dan CO2. Warna merahnya dikarenakan adanya hemoglobin yang beperan dalam proses oksihemoglobin. Jumlah sel darah merah berkisar 4 – 6 juta/mm3 dan merupakan yang paling banyak. Waktu hidupnya sekitar 120 hari.
§  Sel darah putih (leukosit)
Bertipe amuboid (bentuknya dapat berubah-ubah) dan berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari bakteri yang masuk ke tubuh serta pembentuk antibodi. Jumlah leukosit normal antara 6.000 – 9.000 per mm3. Sel darah putih dikelompokkan menjadi dua, yakni sel agranuler (tidak mengandung granula) dan sel granluer (mengandung granula). Sel darah putih agranuler meliputi limfosit dan monosit sedangkan sel granuler terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil.
§  Keping darah (trombosit)
   Bentuk sel trombosit tidak beraturan, berukuran lebih kecil dibanding butir darah yang lain. Jumlah trombositnormal antara 200.000 – 300.000 butir. Fungsi khusus sel tersebut adalah untuk pembekuan darah. 
B.   Judul
            Pembuatan Model Tiruan Darah
C.   Waktu Pelaksanaan
Selasa, 26 Januari 2016
D.   Tujuan
Mengetahui, memahami, dan dapat membedakan wujud komponen darah.
E.   Manfaat
Siswa dapat mengetahui, memahami, dan membedakan wujud komponen darah.





BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

a.    Alat dan bahan :
     §  Tabung reaksi
     §  Pipet tetes
     §  Gelas ukur
     §  Minyak goreng
     §  Air
     §  Perwarna makanan (warna merah)
b.      Langkah kerja :
1. Tuangkan 5 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
2. Tuangkan 5 ml air ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
3.   Tambahkan 2 – 3 tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak goreng.
4.  Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari.
5.   Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup sempurna. Lakukan dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
6.    Diamkan tabung reaksi beberapa saat, biarkan hingga campuran terpisah.
7.    Analogkan setiap lapisan larutan yang terbentuk dengan bagian-bagian darah.
c.       Data hasil praktikum :
       Pada detik ke-48 minyak goreng mulai berada di atas, sedangkan air yang sudah dicampur dengan pewarna berada di bawah minyak goreng (data lengkap terlampir pada lampiran pertama).





BAB III
PENUTUP

A.   Pembahasan
       Cairan yang terlah dicampur perlahan-lahan memisah. Pada detik ke-48 minyak goreng mulai berada di atas, sedangkan air yang sudah dicampur dengan pewarna berada di bawah minyak goreng. Pada detik ke-78 sel darah merah mulai terbentuk. Pada detik ke-90 sel darah putih mulai terbentuk. Kemudian keping darah terbentuk pada detik ke-127. Model tiruan darah benar-benar terbentuk sempurna pada detik ke-1.800. 
B.   Kesimpulan
      Minyak goreng berada di atas, sedangkan air yang sudah dicampur dengan pewarna berada di bawah minyak goreng. Model sel darah merah dibentuk dari pewarna makanan dan air. Model keping darah terbentuk dari campuran minyak dan pewarna. Model sel darah putih terbentuk dari hasil pertemuan minyak goreng, pewarna makanan dan air. Sedangkan model plasma darah terbentuk dari minyak goreng.
C.   Daftar Pustaka
Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Kemendikbud





LAMPIRAN
a. Ala t dan bahan


b.     Proses Praktikum








7 komentar: