Minggu, 22 Maret 2015

RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM

 RUKUN IMAN
 
 
1. Iman kepada Allah SWT
Kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT lah yang berhak kita sembah. Tidak ada Tuhan Selain Allah. Allah pencipta alam semesta, hanya kepadaNya nanti kita kembali. Dunia seisinya nanti akan kiamat, begitu juga dengan semua makhluk ciptaanNya akan mati kemudian Allah menghidupkannya kembali. Kita semua akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita dihadapanNya. Semoga nanti kita mendapat ampunan dari Allah SWT dan bisa meraih surga firdaus. Aamiin.
 
2. Iman kepada Malaikat Allah SWT
Allah telah menciptakan malaikat dari cahaya. Malaikat tidak dibekali dengan hawa nafsu seperti manusia. Malaikat senantiasa patuh kepada Allah SWT, tidak pernah melakukan dosa atau pelanggaran. Jumlah malaikat tidak terhingga. Dijelaskan di dalam hadis bahwa pada saat Rasululloh Muhammad SWT disetiap lapis langit terdapat malaikat, dan semuanya penuh dengan malaikat. Masing-masing malaikat mempunyai tugas masing-masing.
 
3. Iman kepada kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada rasulnya.
Allah SWT telah menurunkan beberapa kitab kepada para rasul sebagai pedoman bagi umatnya. Beberapa kitab tersebut adalah : 
- kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa 'alaihissalam
- kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud 'alaihissalam
- kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa 'alaihissalam
- kitab Al-Qur'an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW pada waktu bulan ramadhan.
 
4. Iman kepada nabi dan rasul Allah SWT
Kita mengimani bahwa Allah telah mengutus para nabi dan rasul sebagai pembawa berita agar manusia bisa menyembah hanya kepadanya. Meluruskan akidah ummat. Nabi yang pertama adalah nabi Adam alaihissalam seorang manusia pertama yang hidup di muka bumi ini. Nabi Muhammad adalah nabi sekaligus rasul yang terakhir. Tidak ada nabi maupun rasul setelah nabi Muhammad SAW tercinta. Siapa yang mengaku sebagai nabi, dialah orang yang tersesat dan pendusta.
 
5. Iman kepada hari kiamat.
Suatu saat nanti alam semesta ini akan kiamat dan kita akan dibangkitkan kembali. Kemudian manusia mempertanggungjawabkan amalnya masing-masing. Orang yang selamat dan masuk surga adalah pengikut para nabi/rasul Allah yang senantiasa taat, beribadah hanya kepad Allah, tidak melakukan kesyirikan. Setelah datangnya nabi Muhammad SAW tidak ada agama lain kecuali Islam.
  
6. Beriman kepada takdir Allah baik yang baik maupun yang buruk.
Allah telah menentukan ketentuan-ketentuan bagi semua umatnya. Allah menguji kepada hambanya untuk melihat hambanya mana yang tetap berpegang teguh. Semua kejadian yang buruk bisa jadi ujian dan juga bisa azab dari Allah. Selagi orang tersebut melakukan kebaikan, berarti itu adalah ujian. Dan ujian tersebut datangnya hanya sebentar dan kemudia Allah menggantikan ujian tersebut dengan kehidupan yang baik. Orang yang ujiannya paling besar adalah para nabi dan rasul.

RUKUN ISLAM


1. Mengucapkan dua kalimat syahadat.
Kita harus bisa memaknai dua kalimat syahadat. Diantaranya adalah "beribadah dan menyembah hanya kepada Allah, kita memohon pertolongan hanya kepadaNya. Mengikuti petunjuk nabi Muhammad SAW. Senantiasa belajar dan mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW agar kita bisa selamat dunia akhirat.

2. Mendirikan sholat.
Mendirikan bukan sekedar melaksanakan atau hanya menggugurkan kewajiban saja. Mendirikan solat hanya mengharap keridhoan Allah SWT. Orang yang mendirikan solat berbeda dengan orang yang hanya menggugurkan kewajiban saja. Bisa kita lihat ada banyak orang yang sholatnya cepat sekali. Orang yang sholatnya baik, pasti akhlaknya juga baik, begitu juga dengan yang demikian.
 
3. Memberikan zakat.
Kebanyakan orang tahu bahwa zakat di dalam rukun islam adalah zakat fitrah. Zakat fitrah adalah kewajiban selain zakat fitrah ada zakat lain yang harus kita keluarkan. Misalnya zakat harta benda yang kita miliki wajib kita keluarkan zakatnya. Sudah banyak yang menjelaskan seberapa besar dari zakat harta benda.
 
4. Puasa di bulan Ramadhan
Perintah melaksanakan puasa adalah perintah langsung dari Allah SWT melalui Al-Quran. Puasa ramadhan adalah puasa yang wajib kita kerjakan. Jika tidak melaksanakanya secara sengaja adalah berdosa. Bagi yang punya hutang puasa pun wajib melunasi hutang puasa ramadhan.
 
5. Melaksanakan haji bagi yang mampu.
Seseorang yang sudah mampu (dalam arti punya materi untuk pergi haji) bisa melaksakan ibadah haji. Namun banyak orang yang sudah mapan atau mampu secara materi bisa naik haji kebanyakan mereka tidak bisa melaksanakan haji karena kurang pahamnya ilmu agama. Namun banyak sekali mereka yang hidupnya sederhana yang ingin sekali naik haji tetapi tidak bisa haji karena belum punya uang.

MISTERI CANDI BOROBUDUR

1. Asal Muasal Nama “Borobudur”



Selama berabad-abad lamanya, Borobudur telah terkubur begitu saja di dalam sebuah gundukan tanah. Namun pada tahun 1814, Gubernur Jendral Inggris yang saat itu tengah menjabat, Thomas Stamford Raffles, mulai memperhatikan Borobudur. Raffles jugalah orang pertama yang menuliskan nama “Borobudur” dalam bukunya yang berjudul “History of Java”. Hingga kini, tak ada seorang pun yang mengetahui asal mula nama candi yang saat terkubur dalam gundukan tanah itu justru terlihat menyerupai sebuah bukit penuh semak belukar yang ditumbuhi oleh banyak pepohonan.

2. Bahan Dasar dan Teknologi yang Digunakan
Kemisteriusan Borobudur juga diakui oleh Purnomo Siswoprasetjo yang merupakan Direktur Utama dari Taman Wisata Candi (TWC) Brorobudur Prambanan Ratu Boko (Persero). Purnomo menjelaskan salah satu misteri yang masih menyelimuti Borobudur adalah bagaimana cara pembangunannya. Sebab asal muasal bebatuan besar yang menjadi bahan dasar pembuatan candi serta teknologi yang digunakan untuk mengangkat serta menyusun batu-batu tersebut hingga dapat menghasilkan suatu bangunan megah yang menakjubkan tersebut hingga kini masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan.
Bukan hanya itu, menurut sejumlah arkeolog, tempat pengukiran dan pemahatan batu juga masih menjadi tanda tanya besar yang hingga kini belum dapat terpecahkan. Mereka masih mencari-cari “bengkel seniman” untuk memastikan tempat pengukiran dan pemahatan bebatuan yang berukuran sangat besar dan berjumlah sangat banyak tersebut.

3. Lokasi Candi Borobudur adalah Danau Purba? 


Sadar atau tidak, jika kita perhatikan lokasi Candi Borobudur ternyata berada di tempat yang “tak biasa”. Ia berada di atas bukit yang dikelilingi oleh dua pasang gunung kembar, yaitu Gunung Sindoro-Sumbing dan Merbabu-Merapi. Padahal, candi-candi lainnya hanya dibangun di tanah datar biasa. Sebetulnya pada tahun 1931, seorang seniman dan pakar arsitektur Budha bernama W.O.J. Nieuwnkamp sempat mengajukan sebuah teori yang menyatakan bahwa Daratan Kedu (yang merupakan lokasi Borobudur menurut legenda Jawa) merupakan sebuah danau purba. Menurutnya, Borobudur dibangun berdasarkan lambing bunga teratai yang mengapung di atas permukaan danau. Namun hipotesanya masih menjadi perdebatan para ilmuwan saat itu.
Dalam bukunya yang berjudul “The Geology of Indonesia”, seorang ilmuwan bernama Van Bemmelen juga menyebutkan bahwa piroklastika dari Merapi yang pernah meletus secara besar-besaran pada tahun 1006 tersebut telah menutupi danau Borobudur sehingga membuat danau tersebut menjadi kering dan lenyap dalam sejarah.
Purnomo (Direktur Utama dari Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero) yang telah disebutkan pada poin 2) juga memberikan pendapatnya tentang dugaan Borobudur yang dibangun di tengah danau purba ini. Menurutnya di sekitar candi terdapat sebuah sumur berair asin. Namun sumur asin tersebut tidak terletak di seluruh daerah, hanya di beberapa titik tertentu saja.
Ia juga menyebutkan bahwa pertanyaan Van Bammelen tersebut sangat menarik perhatian para ilmuwan asing sehingga membuat mereka berdatangan dan melakukan penelitian khusus untuk mengungkap kebenaran danau purba yang masih menjadi misteri tersebut. Biasanya mereka tinggal selama satu hingga dua minggu di situ.

99 ASMAUL HUSNA

 
1 Ar Rahman الرحمن = Yang Maha Pengasih
2 Ar Rahiim الرحيم = Yang Maha Penya= Yang
3 Al Malik الملك = Yang Maha Merajai/Memerintah
4 Al Quddus القدوس = Yang Maha Suci
5 As Salaam السلام = Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu`min المؤمن = Yang Maha Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin المهيمن = Yang Maha Pemelihara
8 Al `Aziiz العزيز = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
9 Al Jabbar الجبار = Yang Maha Perkasa
10 Al Mutakabbir المتكبر = Yang Maha Megah, = Yang Memiliki Kebesaran
11 Al Khaliq الخالق = = Yang Maha Pencipta
12 Al Baari` البارئ = Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir المصور = Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14 Al Ghaffaar الغفار = Yang Maha Pengampun
15 Al Qahhaar القهار = Yang Maha Memaksa
16 Al Wahhaab الوهاب = Yang Maha Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq الرزاق = Yang Maha Pemberi Rejeki
18 Al Fattaah الفتاح = Yang Maha Pembuka Rahmat
19 Al `Aliim العليم = Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh القابض = Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21 Al Baasith الباسط = Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
22 Al Khaafidh الخافض = Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
23 Ar Raafi` الرافع = Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24 Al Mu`izz المعز = Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
25 Al Mudzil المذل = Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
26 Al Samii` السميع = Yang Maha Mendengar
27 Al Bashiir البصير = Yang Maha Melihat
28 Al Hakam الحكم = Yang Maha Menetapkan
29 Al `Adl العدل = Yang Maha Adil
30 Al Lathiif اللطيف = Yang Maha Lembut
31 Al Khabiir الخبير = Yang Maha Mengenal
32 Al Haliim الحليم = Yang Maha Penyantun
33 Al `Azhiim العظيم = Yang Maha Agung
34 Al Ghafuur الغفور = Yang Maha Pengampun
35 As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36 Al `Aliy العلى = Yang Maha Tinggi
37 Al Kabiir الكبير = Yang Maha Besar
38 Al Hafizh الحفيظ = Yang Maha Memelihara
39 Al Muqiit المقيت = Yang Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib الحسيب = Yang Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil الجليل = Yang Maha Mulia
42 Al Kariim الكريم = Yang Maha Mulia
43 Ar Raqiib الرقيب = Yang Maha Mengawasi
44 Al Mujiib المجيب = Yang Maha Mengabulkan
45 Al Waasi` الواسع = Yang Maha Luas
46 Al Hakiim الحكيم = Yang Maha Maka Bijaksana
47 Al Waduud الودود = Yang Maha Mengasihi
48 Al Majiid المجيد = Yang Maha Mulia
49 Al Baa`its الباعث = Yang Maha Membangkitkan
50 As Syahiid الشهيد = Yang Maha Menyaksikan
51 Al Haqq الحق = Yang Maha Benar
52 Al Wakiil الوكيل = Yang Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu القوى = Yang Maha Kuat
54 Al Matiin المتين = Yang Maha Kokoh
55 Al Waliyy الولى = Yang Maha Melindungi
56 Al Hamiid الحميد = Yang Maha Terpuji
57 Al Muhshii المحصى = Yang Maha Mengkalkulasi
58 Al Mubdi` المبدئ = Yang Maha Memulai
59 Al Mu`iid المعيد = Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60 Al Muhyii المحيى = Yang Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu المميت = Yang Maha Mematikan
62 Al Hayyu الحي = Yang Maha Hidup
63 Al Qayyuum القيوم = Yang Maha Mandiri
64 Al Waajid الواجد = Yang Maha Penemu
65 Al Maajid الماجد = Yang Maha Mulia
66 Al Wahiid الواحد = Yang Maha Tunggal
67 Al Ahad الاحد = Yang Maha Esa
68 As Shamad الصمد = Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69 Al Qaadir القادر = Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70 Al Muqtadir المقتدر = Yang Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim المقدم = Yang Maha Mendahulukan
72 Al Mu`akkhir المؤخر = Yang Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal الأول = Yang Maha Awal
74 Al Aakhir الأخر = Yang Maha Akhir
75 Az Zhaahir الظاهر = Yang Maha Nyata
76 Al Baathin الباطن = Yang Maha Ghaib
77 Al Waali الوالي = Yang Maha Memerintah
78 Al Muta`aalii المتعالي = Yang Maha Tinggi
79 Al Barri البر = Yang Maha Penderma
80 At Tawwaab التواب = Yang Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim المنتقم = Yang Maha Pemberi Balasan
82 Al Afuww العفو = Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf الرؤوف = Yang Maha Pengasuh
84 Malikul Mulk مالك الملك = Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ذو الجلال و الإكرام = Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith المقسط = Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` الجامع = Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy الغنى = Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii المغنى = Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani المانع = Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar الضار = Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92 An Nafii` النافع = Yang Maha Memberi Manfaat
93 An Nuur النور = Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94 Al Haadii الهادئ = Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Baadii البديع = Yang Indah Tidak Mempunyai Banding
96 Al Baaqii الباقي = Yang Maha Kekal
97 Al Waarits الوارث = Yang Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid الرشيد = Yang Maha Pandai
99 As Shabuur الصبور = Yang Maha Sabar

FOTO SELFIE MENURUT PANDANGAN ISLAM

Selfi merupakan hobi baru yang hadir pada tahun/sekarang ini. Bahkan selfi tidak lagi wajar bagi kalangan-kalangan tingkat ekstrim.

Dalam islam hukum selfie memang tidak tertulis langsung dalam kitab al-Quran maupun As-sunnah. Namun dalam ajaran islam terdapat beberapa hadist yang menerangkan tentang larangan menggambar. Dalam hadis yang dilarang adalah menggambar makhluk hidup yang bernyawa, sedangkan tumbuhan boleh digambar. dalam website konsultasi islam terdapat beberapa hadis mengenai larangan menggambar makhluk bernyawa :
Dari Ibnu, dia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa menggambar suatu gambar dari sesuatu yang bernyawa di dunia, maka dia akan diminta untuk meniupkan ruh kepada gambarnya itu kelak di hari akhir, sedangkan dia tidak kuasa untuk meniupklannya.’” [HR. Bukhari].

Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling besar siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar gambar-gambar yang bernyawa.” (lihat Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, bab Tashwiir).
Hadis tersebut sudah jelas menerangkan adanya larangan menggambar makhluk yang bernyawa. Maksud dari arti kata menggambar dalam hadis tersebut adalah membuat seketsa gambar menggunakan tangan sendiri dengan bantuan alat dimana kita membuat semirip-miripnya dari gambar asli atau dengan membuat sendiri gambar tanpa meniru. sebagai contoh adalah melukis makhluk bernyawa, menggambar makhluk hidup tanpa objek di komputer atau di buku gambar. 
Dalam kasus ini, foto termasuk dalam kategori gambar, namun foto tidak dibuat sendiri. Cara kerja foto sama seperti cermin hanya saja hasilnya dalam bentuk cetak dan ini merupakan sebuah pantulan dari gambar aslinya jadi tidak sama dengan dilukis atau digambar.
Foto atau foto selfie tidak dilarang dalam agama, bahkan jika dipublikasikan. Ada beberapa hal yang membuat foto menjadi dilarang diantaranya adalah:
1. Foto bertujuan untuk pamer.
2. Foto bertujuan untuk merugikan orang lain.
3. Foto bertujuan untuk menyakiti diri-sendiri dan orang lain.
4. Foto bertujuan untuk nafsu belaka.
5. Foto yang bertujuan untuk mengadu domba dan membocorkan rahasia yang baik.
Di saat sekarang banyak sekali orang yang meninggal sia-sia hanya karena hoby belaka. Dalam webiste dream.co.id banyak orang yang melanggar lalulintas dan menjadi korban karena berkendara sambil foto selfie. Berita tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak kejadian akibat foto selfie. hobi tersebut akan terlihat lebih baik jika memiliki manfaat. Foto selfie itu baik selama sesuai dengan batasan-batasan norma sosial. Hendaknya foto tersebut dijadikan sarana mendidik dan menyampaikan informasi baik bagi semua orang. 

Sabtu, 21 Maret 2015

ALAT UNTUK BERSUCI

Macam-macam alat untuk bersuci




Alat untuk bersuci terdiri dari air, debu dan batu atau benda padat lainnya.
1.      Air
Air sebagai alat bersuci yang paling besar peranannya dalam kegiatan bersuci. Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah :
a)      Air muthlaq, yaitu air yang suci lagi mensucikan, seperti : air mata air, air sungai, zamzam, air hujan, salju, embun, dan air laut.
b)      Air musta’mal, yaitu air yang telah digunakan untuk wudlu dan mandi. Hukumnya sama dengan air mutlak yaitu sah untuk bersuci.
Adapun air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci antara lain :
a)      Air mutanajjis, yaitu air yang sudah terkena najis, kecuali dalam jumlah yang besar (minimal dua kulah) dan tidak berubah sifat kemutlakannya yakni berubah bau, rasa dan warnanya.
b)      Air suci tetapi tidak dapat mansucikan, seperti air kelapa, air gula (teh atau kopi), air susu, dan semacamnya.
Namun air yang bercampur dengan sedikit benda suci lainnya, seperti air yang bercampur dengan sedikit sabun, kapur barus atau wewangian, selama tetap terjaga kemutlakannya, maka hukumnya tetap suci dan dapat mensucikan. Sementara jika campurannya banyak hingga tidak dapat disebut sebagai air mutlak bahkan sudah disebut sebagai air sabun misalnya, maka hukumnya suci tapi tidak mensucikan.
2.      Debu
Debu yang digunakan untuk bersuci atau bertayammum adalah debu yang suci dan kering. Debu ini bisa terletak di tanah, pasir, tembok, atau dinding.
3.      Batu atau benda padat lainnya selain tahi dan tulang. 
Debu, batu, dan benda padat lainnya, seperti : daun, kertas tisu, dan semacamnya, digunakan khususnya ketika tidak ada air. Tetapi jika ada air yang bisa digunakan bersuci, maka disunnahkan untuk lebih dahulu menggunakan air tersebut.

Sumber : SHALAT SESUAI TUNTUNAN NABI SAW.
Mengupas Kontroversi Hadis Sekitar Shalat

Selasa, 03 Maret 2015

TERUMBU KARANG



Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Hewan karang bentuknya aneh, menyerupai batu dan mempunyai warna dan bentuk beraneka rupa. Hewan ini disebut polip, merupakan hewan pembentuk utama terumbu karang yang menghasilkan zat kapur. Polip-polip ini selama ribuan tahun membentuk terumbu karang.
Zooxanthellae adalah suatu jenis algae yang bersimbiosis dalam jaringan karang. Zooxanthellae ini melakukan fotosintesis menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan hewan karang. Terumbu karang merupakan ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif. Terumbu karang juga merupakan ekosistem yang rentan terhadap perubahan lingkungan, namun tekanan yang dialaminya semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat di wilayah pesisir. Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut

Habitat Terumbu Karang
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m dibawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanthellae dan tidak membentuk karang. Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 °C di atas suhu normal.

Kondisi Optimum
Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar di atas 20 °C. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih  
dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang.
Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan
fotosintesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen-oksigen hasil fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya. Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang efisien karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik).

Fotosintesis
Proses fotosintesis oleh alga menyebabkan bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan menghilangkan karbon dioksida dan merangsang reaksi kimia. Fotosintesis oleh algae yang bersimbiosis membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan deposit cangkang yang terbuatdari kalsium karbonat, kira-kira 10 kali lebih cepat daripada karang yang tidak membentuk terumbu (ahermatipik) dan tidak bersimbiose dengan zooxanthellae.

Karakteristik Terumbu Karang
1.      Terumbu karang tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
2.      Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).
3.      Terumbu karang cincin (atolls)
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)
4.      Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh)












 


A.     Jenis-Jenis Terumbu Karang
1.      Acropora Cervicornis
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora cervicornis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni dapat terhampar sampai beberapa meter, Koloni arborescens, tersusun dari cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa. Aksial koralit dapat dibedakan.
Warna : Coklat muda.
Kemiripan : A. prolifera, A. formosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman.
Habitat : Lereng karang bagian tengah dan atas, juga perairan lagun yang jernih.

 
2.      Acropora Elegantula
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elegantula
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni korimbosa seperti semak. Cabang horisontal tipis dan menyebar. Aksial koralitnya jelas.
Warna : Abu-abu dengan warna ujungnya muda.
Kemiripan : A. aculeus, dan A. elseyi.
Distribusi : Perairan Indonesia, Srilanka.
Habitat : Fringing reefs yang dangkal.


3.      Acropora Acuminate
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora acuminate
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit mempunyai 2 ukuran.
Warna : Biru muda atau coklat.
Kemiripan : A. hoeksemai, A abrotanoides.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan Philipina.
Habitat : Pada bagian atas atau bawah lereng karang yang jernih atau pun keruh.

 
4.      Acropora Micropthalma
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora micropthalma
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bisa mencapai 2 meter luasnya dan hanya terdiri dari satu spesies. Radial koralit kecil, berjumlah banyak dan ukurannya sama.
Warna : Abu-abu muda, kadang coklat muda atau krem.
Kemiripan : A. copiosa, A. Parilis, A. Horrida, A.Vaughani, dan A. exquisita.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia.
Habitat : Reef slope bagian atas, perairan keruh dan lagun berpasir.


5.      Acropora Millepora
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora millepora
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berupa korimbosa berbentuk bantalan dengan cabang pendek yang seragam. Aksial koralit terpisah. Radial koralit tersusun rapat.
Warna : Umumnya berwarna hijau, orange, merah muda, dan biru.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. convexa, A.prostrata, A. aspera dan A. pulchra.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup diperairan.

 
6.      Acropora Rosaria
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora Rosaria
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni seperti semak, cabang utama mempunyai cabang sekunder, aksial koralit besar dan berbentuk kubah tetapi tidak panjang. Radial koralit seperti kantung dan semua koralit mempunyai dinding tebal.
Warna : Umumnya berwarna krem, coklat, biru dan merah muda.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. loripes.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.


7.      Acropora Latistella
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora latistella
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk korimbosa atau bergumpal. Aksial koralit biasanya terpisah. Radial koralit melingkar. Tentakel biasanya setiap hari bertambah panjang.
Warna : Umumnya berwarna krem, keabu-abuan, coklat, hijau dan kuning.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. subulata,A. valid, A. nana dan A. dendrum.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.



Manfaat Terumbu Karang
Fungsi Terumbu Karang
Dalam konteks ekonomi, terumbu karang menyediakan sejumlah manfaat yang dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu manfaat berkelanjutan dan manfaat yang tidak berkelanjutan.
š Manfaat Berkelanjutan
a.       Perikanan lepas pantai.
Berbagai sumber daya ikan pelagis (misalnya Scombridae, Exocoetidae, Carangidae, Charcharinidae) bergantung pada ekosistem terumbu karang, baik sebagai lokasi memijah, membesarkan anak, dan makan.
b.      Perikanan terumbu.
Empat kelompok sumber daya ikan terumbu yang penting bagi nelayan :
1)      Ikan, misalnya Muraenidae, Serranidae, Holocentridae, Lutjanidae, dll.
2)      Avertebrata, misalnya Gastropoda, Bivalva, Krustasea,Cephalopoda, Ekhinodermata, Coelenterata.
3)      Reptil, misalnya ular laut dan penyu.
4)      Makrofita, misalnya alga dan lamun.
c.       Perlindungan pantai dan pulau kecil.
d.      Wisata bahari.
e.       Marikultur.
f.       Bioteknologi-Perdagangan biota ornamental.
g.       Wilayah perlindungan-Penambangan pasir karang.
h.      Kerajinan suvenir-Penelitian dan pendidikan.
Berbagai manfaat yang dapat diperoleh manusia dari ekosistem terumbu karang, perlu diatur pengelolaannya karena terumbu karang merupakan ekosistem yang rentan akan perubahan lingkungan dan memiliki daya dukung terbatas. Dengan demikian, beberapa manfaat berkelanjutan yang awalnya mampu disediakan pada akhirnya tidak berkelanjutan karena laju pemanfaatannya yang berlebihan atau metode yang digunakan bersifat merusak (destruktif) seperti penangkapan ikan menggunakan racun sianida atau bom. Aktivitas seperti pengumpulan biota ornamental (kerang Conus, bintang laut Linckia) yang pada awalnya hanya bertujuan sebagai hobi atau koleksi, apabila sudah bersifat ekstraktif dan bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar (perdagangan) akan berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem alami terumbu karang.
Dampak terbesar dan paling merusak yang mungkin terjadi atas ekosistem terumbu karang adalah pembangunan pesisir yang pesat akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya berbagai kebutuhan manusia (pemukiman, perikanan, industri, pelabuhan, dan lain-lain). Hal ini akan memicu peningkatan tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumber daya hayati yang terkandung didalamnya.

š Manfaat Yang Tidak Berkelanjutan
a.       Aktivitas ekstratif.
b.      Perikanan dengan metode destruktif.
c.       Pengumpulan organisme terumbu.
d.      Perdagangan biota ornamental.
e.       Pembangunan pesisir.

Fungsi Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan :
a.       Ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif.
b.      Ekosistem yang berperan penting dalam siklus biogeokimia secara global.
c.       Habitat bahari kritis yang berperan dalam keberlangsungan fungsi ekosfer bumi.
-          Habitat pemijahan, peneluran, pembesaran anak, dan mencari makan bagi sejumlah besar organisme lau, terutama yang memiliki nilai ekonomis penting.
d.      Gudang keanekaragaman hayati laut.
-          Pelindung sempadan pantai & ekosistem pesisir lain dari aksi gelombang ganas dan dampak destruktif badai.
e.       Penyokong keberadaan pulau kecil yang ada di sekitarnya.
f.       Sumber penting bahan bioaktif yang diperlukan manusia.
g.       Rekaman alami dari variasi iklim dan lingkungan di masa silam.
h.      Wahana rekreasi.
i.        Wahana pendidikan.
Berdasarkan fungsinya dalam pembentukan terumbu (hermatype-ahermatype) dan ada/tidaknya alga simbion (symbiotic-asymbiotic), maka karang terbagi menjadi empat kelompok berikut :
1)      Hermatypes-symbionts.
Kelompok ini terdiri dari anggota karang pembangun terumbu yaitu sebagian besar anggota Scleractinia (karang batu), Octocorallia (karang lunak) dan Hydrocorallia.
2)      Hermatypes-asymbionts.
Kelompok ini merupakan karang dengan pertumbuhan lambat yang dapat membentuk kerangka kapur masif tanpa bantuan zooxanthellae, sehingga mereka mampu untuk hidup di dalam perairan yang tidak ada cahaya. Di antara anggotanya adalah Scleractinia asimbiotik dengan genusTubastrea dan Dendrophyllia, dan hydro-corals jenis Stylaster rosacea.
3)      Ahermatypes-symbionts
Anggota kelompok ini antara lain dari genus Heteropsammia dan Diaseris (Scleractinia: Fungiidae) dan Leptoseris (Agaricidae) yang hidup dalam bentuk polip tunggal kecil atau koloni kecil sehingga tidak termasuk dalam pembangun terumbu. Kelompok ini juga terdiri dari Ordo Alcyonacea dan Gorgonacea yang mempunyai alga simbion namun bukan pembangun kerangka kapur masif (matriks terumbu).